19 Oktober 2016

Tahapan Analisis Data Kualitatif



     
Marshall dan Rossman mengajukan teknik analisa data kualitatif untuk proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif  terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman dalam Kabalmay, 2002), diantaranya  :
 
1.   Mengorganisasikan Data.
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (indepth inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan tape recoeder dibantu alat tulis lainya. Kemudian dibuatkan transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di dapatkan.

2.   Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan pola jawaban.
Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data, perhatiaan yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam mekukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat.

Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti. Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal diungkapkan oleh responden. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap penagalaman, permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek.

3.   Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data 
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kemabali berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan factor-faktor yang ada.

4.   Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data.     Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk ke dalam tahap penejelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitanya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatau alternative penjelasan lain tetnag kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternative penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdpat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternative lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.

5.   Menulis Hasil Penelitian.
Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis unntuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah presentase data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan subjek dan significant other. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek dan significant other, dibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya, kemudian dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan pengalaman dari subjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.

KEABSAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF



Dalam menggunakan penelitian pendekatan kualitataif. Yin (2003) mengajukan empat criteria keabsahan dan keajegan yang diperlukan dalam suatu penelitian pendekatan kualitatif. Empat hal tersebut adalah Sebagai berikut :

1. Keabsahan Konstruk (Construct validity)
Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastiaan bahwa yang berukur benar- benar merupakan variabel yang ingin di ukur. Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau Sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Patton (dalam Sulistiany 1999) ada 4 macam triangulasi Sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu :

a. Triangulasi data
Mengguanakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda.

b. Triangulasi Pengamat
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus bertindak Sebagai pengamat (expert judgement) yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.

c. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlaianan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.

d. Triangulasi metode
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancra dilakukan.

2. Keabsahan Internal (Internal validity)
Keabsahan internal merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh kesimpulan hasil penelitian menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Keabsahan ini dapat dicapai melalui proses analisis dan interpretasi yang tepat. Aktivitas dalam melakukan penelitian kualitatif akan selalu berubah dan tentunya akan mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut. Walaupun telah dilakukan uji keabsahan internal, tetap ada kemungkinan munculnya kesimpulan lain yang berbeda.

3. Keabsahan Eksternal (Eksternal validity)
Keabsahan ekternal mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian kualitatif memeiliki sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, penelitiaan kualitatif tetapi dapat dikatakan memiliki keabsahan ekternal terhadap kasus-kasus lain selama kasus tersebut memiliki konteks yang sama.

4.  Keajegan (Reabilitas)
Keajegan merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh penelitian berikutnya akan mencapai hasil yang sama apabila mengulang penelitian yang sama, sekali lagi.
             
Dalam penelitian, keajegan mengacu pada kemungkinan peneliti selanjutnya memperoleh hasil yang sama apabila penelitian dilakukan sekali lagi dengan subjek yang sama. Hal ini menujukan bahwa konsep keajegan penelitian kualitatif selain menekankan pada desain penelitian, juga pada cara pengumpulan data dan pengolahan data.

08 April 2016

Penelitian Skripsi Tertunda

Sulit secara teknis kenapa ada yang skripsi, tesis dan disertasi begitu lama penyelesaiannya. Banyak menyangka pada masalah kesulitan judul semata. Secara kasat mata ternyata banyak hal diluar permasalahan teknis, jadi lebih bersifat non teknis, karena semua kampus tidak ada yang menghalangi kelulusan, bahkan bagi pembimbing skripsi ada beban yang tertunda kalau yang dibimbingnya belum selesai. Bagi kampus pun ada kendala dengan adanya penumpukan mahasiswa lama akan menurunkan trade record kampus itu sendiri yang menunjukan lemahnya struktur pembinaan riset mahasiswa dalam hal memotivasi dan penguatan budaya riset.Bahkan bukan hanya kampus swasta, kampus negeri sendiri dengan program beasiswanya masih menumpuk.

Dari pengalaman bersama ada beberapa masalah penting sampai tertunda skripsi atau tesis antara lain :

MASALAH PERSONAL
Masalah ini lebih diakibatkan masalah personal :
a). Keuangan menempati posisi pertama.
b). Belum siapnya mental mahasiswa untuk mulai riset sehingga menunda-nunda dengan tanpa alasan.
c). Kendala bimbingan dan dosen.
d). Kendala komunikasi
e). Skill methode dan pendekatan yang lemah.
f). Belum memahami dalam penyusunan judul,dll
h). Konsistensi dalam bimbingan lemah ketika mahasiswa menemukan kendala.

MASALAH AKADEMIS
Kendala lain yang klasik adalah dalam perkuliahan, seperti beberapa mata kuliah yang tertinggal, atau ada mata kuliah wajib yang belum lulus seperti metodologi riset, statistika dan seminar judul yang belum diambil jelas menghambat untuk lanjut bimbingan.
Beberapa hal bukan kesalahan mahasiswa lebih pada lemahnya manajemen kampus :
a). Prosedur penelitian yang rumit dalam hal birokrasi.
b). Koordinasi struktur pimpinan kampus dalam hal ini, antara kaprodi dan pembimbing yang belum sesuai.
c). Sikap idealis pimpinan yang jusrtru menyulitkan mahasiswa.
d). Kuantitas mahasiswa yang dibimbing dan waktu yang dimiliki para pembimbing.

MASALAH RISET
a). Terkendala kemampuan mahasiswa dalam menentukan analisis data.
b). Jangka waktu riset dan penjadwalan yang belum teratur
c). Referensi sulit dan langka
d). Penyebaran angket yang terlalu luas
e). Kemampuan pembimbing, ada yang hanya memahami penelitian kualitatif, tapi terkendala dengan riset kuantitatif dengan analisis statitik dan analisis data komputernya (SEM, SPSS, dll) yang lemah sehingga sepenuhnya menyerahkan pada usaha mahasiswa. (bersambung)

16 Januari 2016

JENIS ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN


Analisis data dilakukan setelah data dan bukti yang mendukung penelitian kita telah terkumpul. Artinya proses analisa data bisa dilakukan setelah adanya pengumpulan data. Kegiatan utama adalah mengumpulkan data berdasarkan variable judul dan jenis responden, kemudian mentabulasi data berdasarkan variable responden, menyajikan data dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan menjawab hipotesa yang telah diajukan. 

Bogdan dalam Sugiono (2012) Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain[1]

Analisis dapat berarti: meringkas dan mengkomunikasikan data (effective ways of summarizing and communicating masses of information…), yang akhirnya disebut statistik deskriptif . Analisis dapat berarti: menggali ‘sesuatu’ dibalik data (goes beyond a given set of data), yang akhirnya dikenal dengan statistik inferensial 

Akhirnya sugiono  (2012) mengartikan analisis data sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawncara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedlaam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan Muhammad (2011) mengartikan analisis data sebagai  mengidentifikasikan dan menyusun pola-pola, kategori, tema-tema, focus-fokus atau masalah-masalah yang sesuai dengan tujuan penelitian[2]

JENIS ANALISA DATA
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data dengan statistika inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, steam and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak garis). Analisis data dengan statistika inferensial sesuai dengan hipotesis penelitian yang akan diuji. Setelah melalui tahap pengumpulan data, peneliti harus menetapkan jenis analisa yang akan digunakan sesuai dengan tingkat kebutuhan penelitian. 
 Secara garis besar analisis data terbagi dua yaitu

1). Analisis non-statistik.
Analisis data non-statistika antara lain  Data kualitatif, yaitu data-data yang tidak dapat di-angkakan, analisis non-statistik lebih tepat digunakan. Data kualitatif  biasanya diolah atau dianalisis berdasarkan isinya (subtansinya).  Analisis non statistik ini  sering  juga disebut dengan analisis isi (content analysis), yang mencakup analisis deskriptif, kritis, komparatif, dan sintesis.

2). Analisis Data Statistik.
Analisis data statistika antara  lain Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau bisa diangkakan, analisis statistik lebih tepat digunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial.  Statistik deskriptif digunakan untuk membantu memaparkan (menggambarkan)  keadaan yang sebenarnya (fakta) dari satu sampel penyelidikan.  Penyelidikan   deskriptif,  Penelitian deskriptif tidak untuk menguji suatu hipotesis. Penyelidikan yang menggunakan data kualitatif  disebut penyelidikan kualitatif.

Kita kenal dua jenis analisa data : Analisa data kualitatif dan Analisa data kuantitatif.

1. Analisis Data Kualitatif
               
Analisis data kualitatif sangat berbeda dengan analisis data kuantitatif karena sudah jelas ada parameternya untuk menguji hipotesis yang diajukan penulis dan hasil penelitian adalah menjawab hipotesis yang biasanya bertentangan dengan hipotesis nol dan  analisis dibuat berdasarkan jenis datanya.
             
 Sedangkan analisis kualitatif data diambil dari sumber mamnapun dan dengan teknik pengumpuln data yang bermacam-macam (triangulasi) sehingga dengan terus menerus variasi datanya tinggi sekali. Sehingga mengalami kesulitan dalam menganalisis.
              
 Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif yaitu suatu analisis  berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah hipotesis. Hipotesis dirumuskan berdasarkan data tersebut selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga dapat disimpulkan apakah hipoteiss tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang  dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi  ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

a). Proses analisis data kualitatif dilakukan sejak sebelum terjun penelitian.
             
Analisis dilakukan  terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan ditentukan untuk menentukan focus penelitian dan focus penelitian bersifat sementara sehingga kalau yang diamati tidak ditemukan maka dikembangkan dilapangan dengan merubaha fokusnya.

b). Proses sewaktu dilapangan.
             
Miles dan Huberman (1984)  bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh dengan aktiftas selama analisis data antara lain : data reduction (jumlah data yang banyak perlu dirangkum, memilih hal yang pokok, mempfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polan); data display (penyajian data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. Flowchart dan sejenisnya. Yang sering digunakan dengan teks yang bersifat naratif); dan conclusion/verification (penarikan kesimpulan dan verifikasi).
            
Spradley (1980) membagi proses analisis data kualitatif antara lain ; 1). Analisis domain (memperolah gambaran umum dan menyeluruh dari objek/penelitian atau situasi social.2). Analisis taksonomi (domain yang dipilih selanjutnya diuriakan menjadi rinci untuk mengetahui struktur inetrnalnya. Dengan observasi terfokus). 3). Analisis komponensial (mencari cirri-ciri spesifika pada setiap struktur internal dengan acara mengkontraskan antar elemen dengan pertanyaan yang mengkontraskan melalui observasi dan wawancara terseleksi). 4). Analisis tema cultural (mencari hubungan diantara domain dan bagaimana hubungan dengan keseleuruhan dan elanjutnya dinyatakan kedalam tema/judul penelitian)

2. Analisis Data Kuantitatif.
                
 Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis data dengan kegiatan : mengelompokan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hiotesis. Semua analisis mengunakan statistika. Analisis data kuantitatif sangat ditentukan dengan jenis variable datanya, sebagaimana telah diaungkapkan dalam bab sebelumnya.

C. RAMBU-RAMBU DALAM PENENTUAN ANALISIS DATA
                     
Kesulitan peneliti muda salah satunya dalam menentukan analis mana yang cocok dengan penelitian atau judul skripsi kita. Ada beberapa rambu-rambu sederhana antara analisis data sangat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
  1. Jenis penyelidikan (deskriptif, inferensial)
  2. Jenis variabel (terikat, bebas)
  3. Tingkat pengukuran variabel (nominal, ordinal, interval)
  4. Banyaknya variabel (satu, lebih dari satu )
  5. Maksud statistik (kecenderungan memusat, variabilitas, hubungan (korelasi, asosiasi), pembandingan (komparasi), interaksi, kesesuaian, dan sebagainya)


[1] Sugiono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Alafabeta, 2012. H.244.
[2] Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, Ar-Ruzzmedia, 2011, h.222

Tulisan Lainnya:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *